Tuesday, December 11, 2018

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Bagi Ibu Hamil



https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjj4pG1iZjfAhUWfX0KHYKfCucQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fgambarkartunibuhamil.blogspot.com%2F&psig=AOvVaw0TxjRzR7xXCXnPHi9v-59s&ust=1544627710392150


Kehamilan merupakan momen yang paling dinanti oleh para pasangan. Pada masa kehamilan terdapat banyak perubahan yang terjadi baik fisik, hormonal dan juga perilaku. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat berpengaruh pada kesehatan ibu hamil salah satunya kesehatan rongga mulut. Banyak keluhan rongga mulut yang dirasakan selama masa kehamilan.
Berikut adalah ulasan mengenai keluhan rongga mulut pada ibu hamil dan cara mengatasinya.

1. Halitosis (Bau Mulut)
Hormon esterogen dan progesteron yang meningkat pada ibu hamil akan menurunkan sistem pertahanan tubuh sehingga mengakibatkan bakteri dalam rongga mulut menjadi lebih aktif. Bakteri akan mengubah sisa makanan dan plak gigi menjadi senyawa yang berbau dan bau inilah yang menyebabkan nafas yang tidak sedap pada ibu hamil.
Hormon kehamilan juga menyebabkan ibu menjadi sering mual dan muntah terutama di pagi hari. Terkadang menyikat gigi saja sudah dapat memicu ibu untuk muntah dan akhirnya enggan untuk membersihkan gigi. Asam lambung yang terbawa saat muntah dan tidak segera dibersihkan akan mengendap di rongga mulut sehingga akan memicu timbulnya bau.
Halitosis atau bau mulut dapat diatasi dengan cara:
  • Membersihkan gigi dan mulut dengan sikat gigi minimal 2 kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur
  • Membersihkan lidah dari tumpukan sisa makanan dan kotoran dengan sikat gigi atau tongue scrapper, dan sela-sela gigi dari sisa makanan menggunakan dental floss
  • Berkumur dengan larutan antiseptik untuk mengurangi bakteri penyebab bau mulut 
  • Sehabis ibu muntah, usahakan untuk kembali menyikat gigi untuk menghilangkan sisa asam lambung yang masih menempel, namun bila sulit karena akan memicu muntah, ibu boleh berkumur saja dengan larutan antiseptik atau air
2. Gusi Berdarah
Banyak ibu hamil yang mengeluhkan gusi berdarah terutama saat menyikat gigi dan hal ini membuat ibu takut untuk menyikat gigi. Gusi berdarah atau yang disebut dalam bahasa medis Gingivitis merupakan perubahan rongga mulut yang sering terjadi pada ibu hamil yang kadang juga disertai dengan pembengkakan gusi. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan hormon yang membuat pembuluh darah menjadi melebar dan jaringan mulut  melunak sehingga bila ada sedikit saja trauma dapat menimbulkan perdarahan. Begitu juga dengan imun tubuh yang menurun dan aktivitas bakteri yang meningkat selama masa kehamilan dan kebersihan rongga mulut yang kurang baik menyebabkan mulut rentan terhadap infeksi sehingga menimbulkan pembengkakan dan peradangan pada gusi. Keadaan infeksi dan peradangan yang parah pada gusi dapat menyebabkan timbulnya penyakit periodontal dan pembengkakan tepi gusi pada ibu hamil yang disebut Granuloma Gravidarum.
Bila ibu menderita gusi berdarah dan bengkak, hal yang harus dilakukan adalah:
  • Jangan terlalu khawatir dan buru-buru tidak mau sikat gigi. Pembersihan gigi dapat tetap dilakukan, dan berhati-hatilah saat menyikat gigi agar darah yang keluar tidak terlalu banyak
  • Pembersihan gigi dan mulut secara teratur dan penggunaan obat kumur antiseptik
  • Datang ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan seperti skeling atau pembersihan karang gigi yang biasanya boleh dilakukan pada trimester kedua
  • Bila ibu didiagnosa menderita granuloma gravidarum maka perawatan dilakukan atas dasar pertimbangan dokter apakah jaringannya perlu segera dibuang atau ditunggu hingga setelah melahirkan
Prosedur skeling dan pembedahan yang menimbulkan perdarahan biasanya dilakukan pada trimester kedua karena pada masa itu dianggap aman bagi ibu dan janin untuk dilakukan perawatan.

3. Sariawan
Sariawan dapat sering timbul disaat kehamilan dan hal ini sangat membuat jengkel karena rasa sakit dan tidak nyaman pada mulut yang mengganggu aktivitas sehari-hari terutama saat makan dan berbicara. Sariawan atau dalam bahasa medis sering disebut dengan Stomatitis Aftosa Rekuren belum secara pasti diketahui penyebabnya, namun faktor pemicunya ada banyak dan dapat merupakan tanda bahwa keadaan tubuh sedang dalam kondisi yang tidak baik. Perubahan hormonal, stress, infeksi bakteri, penurunan sistem imun, kekurangan vitamin B Kompleks, asam folat, besi dan zinc merupakan hal-hal yang menjadi faktor pemicu timbulnya sariawan pada ibu hamil.
Bagaimana bila ibu saat ini menderita sariawan?
Sejatinya sariawan adalah luka pada jaringan mulut yang dapat sembuh sendiri tanpa diobati, namun rasa sakit dan tidak nyaman akan terus dirasakan bila penderita tidak mendapatkan pengobatan. Untuk itu, bila sariawan mengganggu ibu dapat datang ke dokter gigi untuk meminta perawatan atau resep obat yang dapat mengurangi gejala sariawan namun tidak berefek pada janin. Obat-obatan yang aman untuk ibu hamil dapat diberikan oleh dokter dan harus dipakai sesuai anjuran.
Hal terpenting untuk mengurangi timbulnya sariawan selama masa kehamilan adalah dengan menjaga asupan gizi ibu terutama vitamin B Kompleks, Asam folat, besi dan zinc dengan banyak mengonsumsi sayur, buah dan multivitamin serta mengurangi stress selama masa kehamilan.

4. Gigi Sensitif dan Berlubang
Kekurangan asupan kalsium pada masa kehamilan dapat menyebabkan bertambah parahnya lubang pada gigi dan membuat gigi menjadi sensitif. Kebutuhan kalsium selama masa kehamilan akan meningkat dari jumlah normal karena digunakan oleh ibu dan janin untuk pertumbuhan tulang dan gigi, sehingga bila kekurangan kalsium, cadangan kalsium dari tulang dan gigi ibu akan diambil. Hal inilah yang menyebabkan rapuhnya gigi dan tulang saat dan setelah kehamilan.
Gigi sensitif dan berlubang harus segera dirawat agar kualitas kehamilan ibu dapat terjaga. Perawatannya adalah dengan datang ke dokter gigi untuk menambal gigi yang berlubang atau melakukan desensitasi untuk gigi yang sensitif. Bila lubang pada gigi sudah terlalu besar dan membutuhkan perawatan saluran akar, maka prosedur yang dilakukan dokter gigi biasanya merupakan prosedur perawatan yang sederhana dan tidak menimbulkan stress.
Dalam menegakkan diagnosa terkadang dokter gigi perlu melakukan foto radiografi. Namun, penggunaan radiasi pada ibu hamil terutama pada trimester pertama sebaiknya dihindari karena janin masih sangat peka terhadap paparan radiasi. Bila sangat diperlukan maka ibu harus memakai apron pelindung dari timah yang disediakan di laboratorium sebagai pelindung dari paparan radiasi.

Dampak Penyakit Rongga Mulut Pada Ibu Hamil
Mengapa kesehatan rongga mulut ibu hamil harus diperhatikan? Keadaaan rongga mulut yang tidak baik selama masa kehamilan dapat menimbulkan berbagai dampak buruk baik bagi ibu dan juga janin yang dikandungnya. Gigi berlubang yang parah dan radang gusi akibat infeksi dapat merangsang produksi prostaglandin yang akan memicu timbulnya kontraksi pada rahim. Jika  kontraksi terjadi terus menerus maka kelahiran prematur dan keguguran pun dapat terjadi. Infeksi pada rongga mulut ibu juga dapat menginfeksi janin dalam kandungan. Infeksi dapat ditularkan melalui peredaran darah dan plasenta. Bakteri dalam rongga mulut juga bisa menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah dan selanjutnya dapat mencapai jantung. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil.

http://www.gigimulut.com/pentingnya-kesehatan-gigi-dan-mulut-bagi-ibu-hamil/

No comments:

Post a Comment

Perkenalan Dulu...

Sebelum memulai perkenalan kita, Saya ucapkan selamat datang dan terima kasih karena telah berkunjung dan akan membaca tulisanku yang tidak...